Overview Pergerakan Saham ABMM
matechcorp.com – PT ABM Investama Tbk, yang beroperasi di sektor pertambangan batubara, mengalami volatilitas pada nilai sahamnya dalam sesi perdagangan pertama pada tanggal 4 April 2024. Meskipun pembukaan pasar menunjukkan penguatan, tercatat penurunan sebesar 0,75% pada pukul 09:51 WIB dengan harga saham di posisi Rp 3.970. Saham ini termasuk dalam portofolio investor terkemuka, Bapak Lo Kheng Hong.
Aktivitas Transaksi Saham ABMM
Selama sesi perdagangan tersebut, telah terjadi 729 transaksi saham ABMM dengan volume 2,2 juta lembar saham. Nilai total transaksi ini mencapai angka Rp 8,76 miliar, dengan kapitalisasi pasar perusahaan berada pada level Rp 10,93 triliun. Data menunjukkan bahwa harga Rp 3.900 per saham menjadi titik terbanyak untuk pembelian, dengan total 1.055 lot, sedangkan harga penawaran (offer) terbanyak tercatat pada Rp 4.060 per saham.
Tren Peningkatan Saham ABMM
Saham ABMM telah mencatat kenaikan signifikan sebesar 421,05% selama tiga tahun terakhir, mencerminkan tren positif dalam performa investasi jangka panjang.
Investasi Lo Kheng Hong di ABMM
Investor senior, Bapak Lo Kheng Hong, telah meningkatkan kepemilikan sahamnya di ABMM menjadi 5,01%, yang diwakili oleh total 137,79 juta lembar saham. Posisi ini menempatkannya sebagai pemegang saham terbesar ketiga dalam perusahaan, melewati posisi sebelumnya yang dipegang oleh Citibank (Singapore).
Profil Kepemilikan Saham ABMM
ABMM juga didukung oleh investor lain yang signifikan seperti Hermanto Tanoko dengan 17,33 juta saham, Haiyanto dengan 7 juta saham, dan Amir Sudjono yang juga memiliki jumlah saham yang sama.
Performa Finansial ABMM
Laporan keuangan PT ABM Investama Tbk untuk tahun 2023 mencatat peningkatan laba bersih menjadi US 269,9 juta. Ini diiringi oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 3,28%, dengan total pendapatan perusahaan mencapai US$ 1,49 miliar.
Meskipun terdapat fluktuasi dalam perdagangan harian, investasi jangka panjang dan kinerja keuangan ABMM yang kuat, serta kepercayaan dari investor terkemuka seperti Bapak Lo Kheng Hong, memberikan indikasi positif terhadap prospek pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Kenaikan historis saham ABMM dan peningkatan kepemilikan investor utama menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap strategi dan manajemen perusahaan.
