Kasuami
kuliner

Asal Usul Kasuami Yang Menjadi Tradisi Kuliner Warisan Sulawesi Tenggara

matechcorp.com – Kasuami adalah makanan tradisional yang berasal dari Sulawesi Tenggara, khususnya dari masyarakat di kepulauan Wakatobi dan sekitarnya. Makanan ini merupakan bagian integral dari diet sehari-hari masyarakat setempat dan sering dijadikan sebagai pengganti nasi. Kasuami dibuat dari singkong yang diparut, diperas, dan dikeringkan, kemudian diolah menjadi berbagai hidangan. Artikel ini akan menelusuri asal usul, proses pembuatan, dan peranan kasuami dalam kehidupan masyarakat Sulawesi Tenggara.

Sejarah dan Konteks Budaya

  1. Asal Usul: Kasuami berkembang dari kebutuhan masyarakat lokal untuk menciptakan sumber karbohidrat yang tahan lama dan mudah dibawa, terutama oleh para nelayan yang membutuhkan makanan yang tidak cepat basi saat di laut.
  2. Pengaruh Budaya: Sulawesi Tenggara memiliki sejarah panjang yang kaya dengan tradisi maritim. Kasuami mencerminkan adaptasi masyarakat pesisir dalam memanfaatkan sumber daya alam seperti singkong, yang tumbuh subur di daerah tropis.

Bahan dan Proses Pembuatan

  1. Bahan Dasar: Singkong adalah bahan utama dalam pembuatan kasuami. Singkong dipilih karena kemudahannya untuk ditanam dan ketahanannya terhadap kondisi tanah yang kurang subur.
  2. Proses Pembuatan: Singkong diparut, airnya diperas hingga kering, dan ampasnya kemudian dijemur hingga benar-benar kering. Setelah itu, kasuami siap untuk dikukus atau dimasak sesuai dengan resep tradisional.
  3. Varian Kasuami: Terdapat beberapa varian kasuami, beberapa diolah menjadi lebih tipis dan kering yang disebut “sinonggi”, sementara yang lain dibuat lebih tebal dan lembap.

Persebaran dan Popularitas

  1. Konsumsi Sehari-hari: Kasuami adalah makanan pokok sehari-hari bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, sering disandingkan dengan lauk pauk khas seperti ikan atau sayur.
  2. Pertemuan Budaya: Sebagai makanan tradisional, kasuami juga sering dihidangkan dalam acara-acara adat dan upacara ritual.

Nilai Nutrisi

Kasuami kaya akan karbohidrat dan serat, menjadi sumber energi bagi masyarakat setempat.

Aspek Sosial dan Budaya

  1. Identitas Kuliner: Kasuami tidak hanya menggambarkan identitas kuliner daerah, tetapi juga menjadi simbol ketahanan dan kreativitas masyarakat Sulawesi Tenggara.
  2. Kearifan Lokal: Proses pembuatan kasuami yang efisien menunjukkan kearifan lokal dalam memaksimalkan sumber daya yang ada.

Pelestarian dan Warisan Kuliner

  1. Transmisi Pengetahuan: Pengetahuan tentang cara membuat kasuami diwariskan dari generasi ke generasi, memastikan kelangsungan tradisi kuliner.
  2. Promosi dan Pariwisata: Peningkatan promosi kasuami dapat membantu pengenalan kuliner Sulawesi Tenggara ke kancah yang lebih luas.

Anda mungkin juga suka...